BAB IV
ASPEK TEKNIK DAN
TEKNOLOGI
A.
Pemilihan
dan Perencanaan Produk
Untuk
membuat Sarung Laptop dari Serabut Kelapa,
menggunakan dua jenis bahan
dasar yang dapat digunakan yaitu:
1.
Alami. Sarung Laptop
dengan bahan dasar alami diantaranya berasal dari:
a. Serabut
Kelapa (cocofiber),
b. Serbuk sabut kelapa
(cocopeat)
c. Tali
sabut kelapa (coco
coir / coir rope)
d.
Jaring sabut kelapa
(coir net/coco mesh)
2.
Kain dan busa angin. Selain dari bahan alami, Sarung
Laptop juga membutuhkan
Kain dan
busa angin,
sebagai
bahan pelapis dalam sarung laptop dari serabut kelapa, untuk menghindari
goresan dan lecet pada laptop.
Serabut kelapa untuk
bisa digunakan dalam pembuatan Sarung
Laptop dari bahan baku serabut
kelapa, maka
perlu dilakukan proses pengolahan terhadap serabut kelapa yang akan
digunakan,
yaitu:
1. Serabut
Kelapa (yang telah dipisahkan dari buah/batok kelapa)
2. penguraian
3. Pengayakan
4. Pencetakan/pembentukan
5. Pengecatan/pewarnaan/dasing
6. Finishing
Setelah
bahan baku dan bahan pendukung tersedia, secara garis besar proses produksi
(untuk Sarung Laptop dari Serabut kelapa)
dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Cutting
Process
Cutting process adalah proses
pemotongan bahan baku sebelum dibentuk menjadi Sarung Laptop. Bahan baku yang berupa Serabut Kelapa dipotong membentuk pola-pola yang
telah ditentukan sebelumnya. Peralatan yang diperlukan dalam proses ini
menggunakan mesin potong (cutting machine) dan alat potong yang disebut dengan
cutting dies yang bentuk dan ukurannya telah dibuat sesuai dengan pola-pola
potongan yang akan dikerjakan, yaitu Potong serabut kelapa yang telah dicetak sesuai bentuk
sarung laptop yang diingin atau telah didesing, kemudian potong
kain batik/perca/flanel untuk
tali sebanyak 2 lembar Letakkan kain yang diingin. Dan potong dan busa angin sesuai ukuran untuk
lapisan dalam tas laptop
2. Stitching/Sewing
Process
Pada proses ini pola-pola bahan baku
yang telah dipotong di cutting process kemudian dijahit yang kemudian dibentuk
menjadi pola sarung
laptop. Dalam
proses penjahitan ini sangat banyak membutuhkan waktu dalam pengerjaannya.
3. Stockfit
Process
Proses ini adalah merupakan proses
kerja yang menggabungkan bagian-bagian dari bahan pembuatan Sarung Laptop, yaitu
penggabungan antara serabut kelapa yang telah dibentuk/dasign, dengan kain dan
busa angin.
Prosesnya yaitu potong pola dan setiap bahan pembuatan sarung laptop dengan
menggunakan serabut kelapa di Jahit menjadi badan
tas sesuai motif atu design
yang diinginkan, lalu rapikanlah Satukan badan dari serabut kelapa yang sudah dipotong dengan spunbond, ukur 26
cm dari kedua sisi tas, buat garis, jahit 2 baris bagian tengahnya saja Selipkan
PC foam di seluruh bagian badan tas, lalu jahit keliling dan dan rapikan Potong
karet elastis sepanjang 13 cm sebanyak 4 buah dan jahit di keempat sudut bagian
dalam tas Jahit tepi atas badan tas bagian belakang untuk tali tas, balik dan
rapikan dengan jahitan di kedua sisi tas
Jahit 2 tali tas laptop di bagian tengahnya dan rapikan.
4. Assembling
Process
Pada bagian inilah perakitan Sarung
Laptop
dikerjakan. Yaitu mulai dari pemasangan reslating, Lalu
selanjutnya jahit resleting keliling dan rapikan kembali Rapikan jahitan dalam
dengan bisban atau lis Terakhir, jahitlah aplikasi yang diinginkan di luar
badan tas laptop untuk mempercantik penampilan, penjahitan dan penyematan atau pemasangan asesoris atau apalikasi yang
mempercantik atau menghias tampilan sarung laptop dari Serabut Kelapa sehingga
menjadi lebih menarik para pembeli atau konsumen.
5. Finishing
Tahap ini adalah ujung akhir dari semua
proses produksi yang dikerjakan. Sarung Laptop yang sudah berhasil diproduksi dan
telah melewati pemeriksaan quality kemudian akan di-packing ke dalam plastic
kemasan transparan
yang kemudian disimpan di gudang (warehouse) yang pada akhirnya siap dikirimkan
untuk dipasarkan.
B.
Rencana
Kualitas
Kualitas
Sarung
Laptop
dari Serabut Kelapa tergantung
pada kualitas bahan baku selain kualitas produksinya. Oleh karena itu,
perusahaan ini memiliki seorang ahli (SDM) yang mengerti tentang bagaimana pengolahan dan menjaga keawatan serta daya
tahan sarung laptop dari Serabut Kelapa. Dengan adanya
ahli ini maka kualitas bahan baku yang diterima dari pemasok merupakan
kualitas-kualitas terbaik.
Selain
kualitas bahan baku, kualitas produk juga dipengaruhi oleh kualitas
produksinya. Dalam hal ini salah satunya dalam hal pengelolahan, pencetakan dan pemotongan
bahan baku (Cutting Process). Pada
proses ini meskipun mesin yang lebih banyak bekerja namun dengan adanya sumber
daya manusia yang professional dan teliti dalam menjalankan tanggung jawabnya
tentu ini akan memberikan hasil lebih baik.
Begitu
pula dalam Stitching/Sewing
Process. Pada tahap ini, kualitas produk sangat tergantung
pada sumber daya manusianya. Hal ini dikarenakan tingginya tingkat kesulitan dalam
menjahit dan juga butuh ketelitian yang sangat tinggi. Potongan pola dijahit
satu persatu sehingga membentuk pola sarung laptop yang sesuai
dengan perencanaan dan permintaan konsumen atau pelanggan.
roses pembuatan sepatu secara garis
besar
C. Pemilihan Teknologi
Dalam
pemilihan teknologi terkait mesin yang digunakan dalam proses operasi, yaitu:
1. Mesin Pengurai Serabut Kelapa
Merupakan mesin yang digunakan untuk mengguraikan
serabut kelapa.
2. Mesin Pengayak Serabut Kelapa
Merupakan mesin untuk mengayak dan membuat sarabut
kelapa menjadi mudah dibentuk dan dicetak.
3. Mesin Pencetak/press Serabut Kelapa
Merupakan mesin untuk mencatak dan membentuk serabut
kelapa agar memudahkan untuk dioleh dan dinuat menjadi sarung laptop.
4. Mesin
Jahit JUKI buatan Jepang
Juki sebenarnya merupakan nama sebuah
perusahaan terkemuka dari Jepang yang gaung namanya telah terdengar di seluruh
dunia. Perusahaan ini bergerak dalam hal penyediaan mesin jahit kualitas prima.
Dengan memadukan seni dan teknologi, mesin jahit Juki kini
dikenal sebagai yang terbaik tak hanya di Jepang melainkan di seluruh dunia. Mesin jahit Juki
memang menawarkan produk terbaik untuk kualitas jahit yang optimal. Harganya
memang cukup fantastis, tapi jangan kuatir sebab hasil jahitan yang akan Anda
dapatkan tak kalah fantastisnya.
D.
Perencanaan
Letak Pabrik
Dalam
menentukan lokasi pabrik yang akan dibangun, dipilih daerah di sepanjang Daerah
Air Tawar Timur, sebagai lokasi
pembangunan pabrik Sarung Laptop
dari Serabut kelapa. Sedangkan untuk lokasi took atau
tempat pemesanan akan
dipilih di daerah pusat kota Padang itu sendiri yaitu disekitar daerah air
tawar hingga jalan pemuda karena pusat kota merupakan jantung kota yang akan
menjadi pusat perbelanjaan sehingga tempatnya strategis dan mudah ditemukan.
Selain itu pertimbangan lain yaitu jarak antara pabrik dan toko Sarung Laptop dari Serabut kelapa diusahakan
tidak terlalu jauh supaya pada saat penyaluran dan pengiriman produk lebih
mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
E.
Perencanaan
Tata Letak (Layout)
Pembangunan
pabrik di daerah air tawar timur,
tunggul hitam ini direncanakan akan menempati areal
tanah seluas 3.000 m2 (tiga ribu meter persegi) yang terdiri dari 4 (empat) gedung,
yaitu: gedung pabrik, kantor dan 2 (dua) gudang. Letak pabrik dan kantor yang
berdampingan dalam satu lokasi ini memberikan keuntungan dalam hal komunikasi dan
koordinasi. Selain itu, lokasi pabrik sangat dekat
dengan toko sehingga akan lebih mudah
bagi perusahaan dalam menjual hasil produksinya. Perusahaan tidak hanya ada di
kawasan tunggul hitam atau air tawar
saja melainkan juga ada beberapa toko Laptop
ang
merupakan perpanjangan dari kantor pusat yang tersebar di kota Padang. Seperti
jalan Pemuda, Vetaran, dan Ulak Karang.
Gambaran desain pabrik, dalam desain 2
dimensi sederhana berikut:
Layout
atau tata letak pabrik dapat dilihat di lampiran di akhir paparan kasus ini.
Secara keseluruhan penggunaan tanah adalah sebagai berikut :
Keterangan
|
% Penggunaan
|
Bangunan
pabrik
Bangunan
kantor
Bangunan
gudang I
Bangunan
gudang II
Area
terbuka
Ruang
satpam
|
40
10
15
15
18
2
|
Berkaitan
dengan table di atas, pabrik akan didirikan di atas tanah seluas 1200 m2,
dimana selain terdapat bangunan untuk produksi juga terdapat bangunan untuk
penyimpanan bahan baku, penyimpanan produk jadi dan kantor, sehingga total luas
bangunan secara keseluruhan 2400 m2. Rincian luas masing-masing
bangunan sesuai dengan tata letak pabrik, yang rinciannya sebagai berikut :
Keterangan
|
Luas (m2)
|
Bangunan
pabrik
Bangunan
kantor
Bangunan
gudang I
Bangunan
gudang II
|
1200
300
450
450
|
Jumlah
|
2400
|
Sementara
itu, tataletak mesin pada bangunan telah ditentukan dan disesuaikan dengan alur
proses produksi, sehingga antara mesin satu dengan yang lainnya dibuat secara
berurutan sesuai dengan alur produksinya.
Mesin-mesin
telah ditentukan dengan cermat sesuai dengan penggunaannya agar mempunyai
kapasitas produksi berimbang demi tercapainya efisiennsi arus produksi.
Jenis
mesin dan peralatan yang akan digunakan dalam menunjang proses produksi Laptop dari Serabut kelapa
akan mempertimbangkan hasil wawancara terhadap industri pesaing sejenis.
F.
Perencanaan
Kapasitas dan Jumlah Produksi
Kapasitas
maksimal yang dapat dicapai dalam produksi Laptop
dari Serabut kelapa pada hari-hari biasa adalah 100 buah per hari atau setahunnya
28.800 pasang sepatu dan sandal.
Berdasarkan
kapasitas optimal produksi dan hasil analisis, maka rencana kapasitas produksi
sepatu dan sandal yang ideal adalah sebagai berikut :
Tabel Kapasitas Optimal dan
Rencana Produksi
Tahun
|
Kapasitas Optimal
pasang/tahun
|
Rencana Produksi
|
||
%
|
pasang/hari
|
pasang/tahun
|
||
1
|
28800
|
80
|
80
|
23040
|
2
|
28800
|
85
|
85
|
24480
|
3
|
28800
|
90
|
90
|
25920
|
4
|
28800
|
95
|
95
|
27360
|
5
|
28800
|
100
|
100
|
28800
|
Besar kapasitas atau volume produksi Laptop dari Serabut kelapa di atas pada tahun pertama yaitu 80% dari kapasitas
optimal yang bisa diproduksi. Pada tahun-tahun berikutnya atau volume produksi
mengalami kenaikan 5% setiap tahunnya. Dan pada tahun kelima kapasitas
produksinya menjadi kapasitas optimal yaitu 100%.
G.
Pengawasan
Kualitas Produk
Dalam
industri pembuatan sepatu, kualitas produk sangat tergantung pada banyak hal,
antara lain bahan baku, kualitas mesin, dan kualitas tenaga kerja. Sehingga
untuk mendapatkan hasil sepatu yang berkualitas yang sesuai dengan standar
kenyamanan pemakaian dan kepuasan dalam desain yang sesuai dengan permintaan
pelanggan, maka pengawasan dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu: pengawasan
bahan baku dan pengawasan proses produksi.
1. Pengawasan
Kualitas Bahan Baku
Pengawasan kualitas bahan baku adalah
penting karena kualitas dari produk yang akan dihasilkan sangat ditentukan oleh
kualitas bahan bakunya. Dalam memilih atau menyediakan bahan baku untuk membuat
Laptop dari Serabut kelapa,
penting untuk menentukan standard bahan yang digunakan. Hal ini untuk menjaga
kualitas dan keseragaman produksi, demi menjaga kepuasan konsumen.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam memilih dan menggunakan bahan baku dalam pembuatan sepatu, antara lain:
a. Tentukan
dahulu jenis bahan yang diperlukan, sesuaikan dengan kebutuhan pembuatan Sarung Laptop dari
Serabut kelapa yang akan diproduksi
b. Telusuri
asal usul bahan yang akan dipakai. Bahan yang sudah terlalu lama di gudang
tentunya akan lebih rapuh dibandingkan bahan yang masih baru
c. Buat
perbandingan antara satu pemasok dengan pemasok yang lain. Jangan terfokus pada
harga, tapi pelajari juga jenis bahanyang bisa disuplai, kualitas bahan yang
digunakan
d. Selalu
pakai proses QC atau quality check. Karena bahan yang baik akan
menghasilkan Sarung Laptop dari
Serabut kelapa yang berkualitas juga. Dan bahan yang
minim reject akan membantu dalam pemotongan cost karena bahan yang
terbuang bisa diminimalisir.
Mempunyai produk
yang kelihatan indah memang bagus, tetapi memastikan bahwa produk kita akan
awet dan bisa dipakai customer untuk jangka panjang akan membuat pelanggan itu
loyal pada satu brand. Dan untuk mendapatkan produk yang berkualitas, penting
untuk memastikan bahan baku yang dipakai
tidak asal-asalan. Bahan bakunya tetap harus berkualitas.
2. Pengawasan
Proses Produksi
Dalam
proses produksi, pengawasan dilakukan melalui 3 (tiga) cara yaitu:
a. Pengawasan
Mesin. Bahan
baku yang telah diterima di gudang, selanjutnya akan diproses dalam mesin-mesin
produksi untuk diolah menjadi barang jadi Setiap mesin
mulai dari mesin-mesin produksi utama sampai mesin-mesin pendukung produksi dan
pengemasan produk secara periodic agar kondisi mesin-mesin tersebut tetap
sesuai dengan hasil yang diharapkan.
b. Pengawas
Karyawan. Pengawasan ini dilakukan
oleh para petugas produksi terhadap operator mesin. Ketelitian tenaga kerja dan kedisplinan memiliki peran
penting. Dengan demikian, pengawasan terhadap tenaga kerja dapat memperkecil
kesalahan proses produksi akibat factor manusia.
c. Pemeriksaan
Hasil Produksi. Pemeriksaan
atas hasil produksi untuk mengetahui apakah produk sesuai dengan rencana ukuran
dan mutu atau tidak. Bila produk jadi sesuai dengan bentuk, ukuran, dan mutu
yang direncanakan maka produk-produk tersebut dapat digudangkan. Selanjutnya
dipasarkan (didistribusikan). Namun bila terdapat barang yang cacat maka barang
tersebut harus dibuang atau remade.
d. Pengawasan
Pengepakan/Pembungkusan. Bungkus dapat
merupakan alat untuk melindungi barang agar tetap dalam kondisi sesuai dengan
mutu. Cara membungkusnya harus mengikuti standar
bungkus tertentu. Bila tidak, barang dapat saja rusak waktu sampai di tangan konsumen.
Hal terakhir ini harus dihindarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar