Selasa, 14 Januari 2014

BAB IV TUGAS SKB : SLDSK

BAB IV
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI
A.    Pemilihan dan Perencanaan Produk
Untuk membuat Sarung Laptop dari Serabut Kelapa, menggunakan dua jenis bahan dasar yang dapat digunakan yaitu:
1.      Alami.  Sarung Laptop dengan bahan dasar alami diantaranya berasal dari:
a.       Serabut Kelapa (cocofiber),
b.      Serbuk sabut kelapa (cocopeat)
c.       Tali sabut kelapa (coco coir / coir rope)
d.      Jaring sabut kelapa (coir net/coco mesh)
2.      Kain dan busa angin. Selain dari bahan alami, Sarung Laptop juga membutuhkan Kain dan busa angin, sebagai bahan pelapis dalam sarung laptop dari serabut kelapa, untuk menghindari goresan dan lecet pada laptop.
Serabut kelapa untuk bisa digunakan dalam pembuatan Sarung Laptop dari bahan baku serabut kelapa, maka perlu dilakukan proses pengolahan terhadap serabut kelapa yang akan digunakan, yaitu:
1.    Serabut Kelapa (yang telah dipisahkan dari buah/batok kelapa)
2.    penguraian
3.    Pengayakan
4.    Pencetakan/pembentukan
5.    Pengecatan/pewarnaan/dasing
6.    Finishing
Setelah bahan baku dan bahan pendukung tersedia, secara garis besar proses produksi (untuk Sarung Laptop dari Serabut kelapa) dapat digambarkan sebagai berikut:
1.      Cutting Process
Cutting process adalah proses pemotongan bahan baku sebelum dibentuk menjadi Sarung Laptop. Bahan baku yang berupa Serabut Kelapa dipotong membentuk pola-pola yang telah ditentukan sebelumnya. Peralatan yang diperlukan dalam proses ini menggunakan mesin potong (cutting machine) dan alat potong yang disebut dengan cutting dies yang bentuk dan ukurannya telah dibuat sesuai dengan pola-pola potongan yang akan dikerjakan, yaitu Potong serabut kelapa yang telah dicetak sesuai bentuk sarung laptop yang diingin atau telah didesing, kemudian potong kain batik/perca/flanel untuk tali sebanyak 2 lembar Letakkan kain yang diingin. Dan potong dan busa angin sesuai ukuran  untuk lapisan dalam tas laptop
2.      Stitching/Sewing Process
Pada proses ini pola-pola bahan baku yang telah dipotong di cutting process kemudian dijahit yang kemudian dibentuk menjadi pola sarung laptop. Dalam proses penjahitan ini sangat banyak membutuhkan waktu dalam pengerjaannya.
3.      Stockfit Process
Proses ini adalah merupakan proses kerja yang menggabungkan bagian-bagian dari bahan pembuatan Sarung Laptop, yaitu penggabungan antara serabut kelapa yang telah dibentuk/dasign, dengan kain dan busa angin. Prosesnya yaitu potong pola dan setiap bahan pembuatan sarung laptop dengan menggunakan serabut kelapa di Jahit menjadi badan tas sesuai motif atu design yang diinginkan, lalu rapikanlah Satukan badan dari serabut kelapa  yang sudah dipotong dengan spunbond, ukur 26 cm dari kedua sisi tas, buat garis, jahit 2 baris bagian tengahnya saja Selipkan PC foam di seluruh bagian badan tas, lalu jahit keliling dan dan rapikan Potong karet elastis sepanjang 13 cm sebanyak 4 buah dan jahit di keempat sudut bagian dalam tas Jahit tepi atas badan tas bagian belakang untuk tali tas, balik dan rapikan dengan jahitan di kedua sisi tas  Jahit 2 tali tas laptop di bagian tengahnya dan rapikan.
4.      Assembling Process
Pada bagian inilah perakitan Sarung Laptop dikerjakan. Yaitu mulai dari pemasangan reslating, Lalu selanjutnya jahit resleting keliling dan rapikan kembali Rapikan jahitan dalam dengan bisban atau lis Terakhir, jahitlah aplikasi yang diinginkan di luar badan tas laptop untuk mempercantik penampilan, penjahitan dan penyematan atau pemasangan asesoris atau apalikasi yang mempercantik atau menghias tampilan sarung laptop dari Serabut Kelapa sehingga menjadi lebih menarik para pembeli atau konsumen.
5.      Finishing
Tahap ini adalah ujung akhir dari semua proses produksi yang dikerjakan. Sarung Laptop yang sudah berhasil diproduksi dan telah melewati pemeriksaan quality kemudian akan di-packing ke dalam plastic kemasan transparan yang kemudian disimpan di gudang (warehouse) yang pada akhirnya siap dikirimkan untuk dipasarkan.
B.     Rencana Kualitas
Kualitas Sarung Laptop dari Serabut Kelapa tergantung pada kualitas bahan baku selain kualitas produksinya. Oleh karena itu, perusahaan ini memiliki seorang ahli (SDM) yang mengerti tentang bagaimana pengolahan dan menjaga keawatan serta daya tahan sarung laptop dari Serabut Kelapa. Dengan adanya ahli ini maka kualitas bahan baku yang diterima dari pemasok merupakan kualitas-kualitas terbaik.
Selain kualitas bahan baku, kualitas produk juga dipengaruhi oleh kualitas produksinya. Dalam hal ini salah satunya dalam hal pengelolahan, pencetakan dan pemotongan bahan baku (Cutting Process). Pada proses ini meskipun mesin yang lebih banyak bekerja namun dengan adanya sumber daya manusia yang professional dan teliti dalam menjalankan tanggung jawabnya tentu ini akan memberikan hasil lebih baik.
Begitu pula dalam Stitching/Sewing Process. Pada tahap ini, kualitas produk sangat tergantung pada sumber daya manusianya. Hal ini dikarenakan tingginya tingkat kesulitan dalam menjahit dan juga butuh ketelitian yang sangat tinggi. Potongan pola dijahit satu persatu sehingga membentuk pola sarung laptop yang sesuai dengan perencanaan dan permintaan konsumen atau pelanggan.

roses pembuatan sepatu secara garis besar

C.    Pemilihan Teknologi
Dalam pemilihan teknologi terkait mesin yang digunakan dalam proses operasi, yaitu:
1.      Mesin Pengurai Serabut Kelapa
Merupakan mesin yang digunakan untuk mengguraikan serabut kelapa.
2.      Mesin Pengayak Serabut Kelapa
Merupakan mesin untuk mengayak dan membuat sarabut kelapa menjadi mudah dibentuk dan dicetak.
3.      Mesin Pencetak/press Serabut Kelapa
Merupakan mesin untuk mencatak dan membentuk serabut kelapa agar memudahkan untuk dioleh dan dinuat menjadi sarung laptop.

4.      Mesin Jahit JUKI buatan Jepang
Juki sebenarnya merupakan nama sebuah perusahaan terkemuka dari Jepang yang gaung namanya telah terdengar di seluruh dunia. Perusahaan ini bergerak dalam hal penyediaan mesin jahit kualitas prima. Dengan memadukan seni dan teknologi, mesin jahit Juki kini dikenal sebagai yang terbaik tak hanya di Jepang melainkan di seluruh dunia. Mesin jahit Juki memang menawarkan produk terbaik untuk kualitas jahit yang optimal. Harganya memang cukup fantastis, tapi jangan kuatir sebab hasil jahitan yang akan Anda dapatkan tak kalah fantastisnya.

D.    Perencanaan Letak Pabrik
Dalam menentukan lokasi pabrik yang akan dibangun, dipilih daerah di sepanjang Daerah Air Tawar Timur, sebagai lokasi pembangunan pabrik Sarung Laptop dari Serabut kelapa. Sedangkan untuk lokasi took atau tempat pemesanan akan dipilih di daerah pusat kota Padang itu sendiri yaitu disekitar daerah air tawar hingga jalan pemuda karena pusat kota merupakan jantung kota yang akan menjadi pusat perbelanjaan sehingga tempatnya strategis dan mudah ditemukan. Selain itu pertimbangan lain yaitu jarak antara pabrik dan toko Sarung Laptop dari Serabut kelapa diusahakan tidak terlalu jauh supaya pada saat penyaluran dan pengiriman produk lebih mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama.


E.     Perencanaan Tata Letak (Layout)
Pembangunan pabrik di daerah air tawar timur, tunggul hitam ini direncanakan akan menempati areal tanah seluas 3.000 m2 (tiga ribu meter persegi) yang terdiri dari 4 (empat) gedung, yaitu: gedung pabrik, kantor dan 2 (dua) gudang. Letak pabrik dan kantor yang berdampingan dalam satu lokasi ini memberikan keuntungan dalam hal komunikasi dan koordinasi. Selain itu, lokasi pabrik sangat dekat dengan toko  sehingga akan lebih mudah bagi perusahaan dalam menjual hasil produksinya. Perusahaan tidak hanya ada di kawasan tunggul hitam atau air tawar saja melainkan juga ada beberapa toko Laptop ang merupakan perpanjangan dari kantor pusat yang tersebar di kota Padang. Seperti jalan Pemuda, Vetaran, dan Ulak Karang.
Gambaran desain pabrik, dalam desain 2 dimensi sederhana berikut:
Layout atau tata letak pabrik dapat dilihat di lampiran di akhir paparan kasus ini.  Secara keseluruhan penggunaan tanah adalah sebagai berikut :

Keterangan
% Penggunaan
Bangunan pabrik
Bangunan kantor
Bangunan gudang I
Bangunan gudang II
Area terbuka
Ruang satpam
40
10
15
15
18
2

Berkaitan dengan table di atas, pabrik akan didirikan di atas tanah seluas 1200 m2, dimana selain terdapat bangunan untuk produksi juga terdapat bangunan untuk penyimpanan bahan baku, penyimpanan produk jadi dan kantor, sehingga total luas bangunan secara keseluruhan 2400 m2. Rincian luas masing-masing bangunan sesuai dengan tata letak pabrik, yang rinciannya sebagai berikut :

Keterangan
Luas (m2)
Bangunan pabrik
Bangunan kantor
Bangunan gudang I
Bangunan gudang II
1200
300
450
450
Jumlah
2400

Sementara itu, tataletak mesin pada bangunan telah ditentukan dan disesuaikan dengan alur proses produksi, sehingga antara mesin satu dengan yang lainnya dibuat secara berurutan sesuai dengan alur produksinya.
Mesin-mesin telah ditentukan dengan cermat sesuai dengan penggunaannya agar mempunyai kapasitas produksi berimbang demi tercapainya efisiennsi arus produksi.
Jenis mesin dan peralatan yang akan digunakan dalam menunjang proses produksi Laptop dari Serabut kelapa akan mempertimbangkan hasil wawancara terhadap industri pesaing sejenis.

F.     Perencanaan Kapasitas dan Jumlah Produksi
Kapasitas maksimal yang dapat dicapai dalam produksi Laptop dari Serabut kelapa pada hari-hari biasa adalah 100 buah per hari atau setahunnya 28.800 pasang sepatu dan sandal.
Berdasarkan kapasitas optimal produksi dan hasil analisis, maka rencana kapasitas produksi sepatu dan sandal yang ideal adalah sebagai berikut :

Tabel Kapasitas Optimal dan Rencana Produksi
Tahun
Kapasitas Optimal pasang/tahun
Rencana Produksi
%
pasang/hari
pasang/tahun
1
28800
80
80
23040
2
28800
85
85
24480
3
28800
90
90
25920
4
28800
95
95
27360
5
28800
100
100
28800

Besar kapasitas atau volume produksi Laptop dari Serabut kelapa di atas pada tahun pertama yaitu 80% dari kapasitas optimal yang bisa diproduksi. Pada tahun-tahun berikutnya atau volume produksi mengalami kenaikan 5% setiap tahunnya. Dan pada tahun kelima kapasitas produksinya menjadi kapasitas optimal yaitu 100%.

G.    Pengawasan Kualitas Produk
Dalam industri pembuatan sepatu, kualitas produk sangat tergantung pada banyak hal, antara lain bahan baku, kualitas mesin, dan kualitas tenaga kerja. Sehingga untuk mendapatkan hasil sepatu yang berkualitas yang sesuai dengan standar kenyamanan pemakaian dan kepuasan dalam desain yang sesuai dengan permintaan pelanggan, maka pengawasan dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu: pengawasan bahan baku dan pengawasan proses produksi.
1.      Pengawasan Kualitas Bahan Baku
Pengawasan kualitas bahan baku adalah penting karena kualitas dari produk yang akan dihasilkan sangat ditentukan oleh kualitas bahan bakunya. Dalam memilih atau menyediakan bahan baku untuk membuat Laptop dari Serabut kelapa, penting untuk menentukan standard bahan yang digunakan. Hal ini untuk menjaga kualitas dan keseragaman produksi, demi menjaga kepuasan konsumen.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih dan menggunakan bahan baku dalam pembuatan sepatu, antara lain:
a.    Tentukan dahulu jenis bahan yang diperlukan, sesuaikan dengan kebutuhan pembuatan Sarung Laptop  dari Serabut kelapa yang akan diproduksi
b.    Telusuri asal usul bahan yang akan dipakai. Bahan yang sudah terlalu lama di gudang tentunya akan lebih rapuh dibandingkan bahan yang masih baru
c.     Buat perbandingan antara satu pemasok dengan pemasok yang lain. Jangan terfokus pada harga, tapi pelajari juga jenis bahanyang bisa disuplai, kualitas bahan yang digunakan
d.    Selalu pakai proses QC atau quality check. Karena bahan yang baik akan menghasilkan Sarung Laptop  dari Serabut kelapa yang berkualitas juga. Dan bahan yang minim reject akan membantu dalam pemotongan cost karena bahan yang terbuang bisa diminimalisir.
Mempunyai produk yang kelihatan indah memang bagus, tetapi memastikan bahwa produk kita akan awet dan bisa dipakai customer untuk jangka panjang akan membuat pelanggan itu loyal pada satu brand. Dan untuk mendapatkan produk yang berkualitas, penting untuk memastikan bahan baku  yang dipakai tidak asal-asalan. Bahan bakunya tetap harus berkualitas.
2.      Pengawasan Proses Produksi
Dalam proses produksi, pengawasan dilakukan melalui 3 (tiga) cara yaitu:
a.    Pengawasan Mesin. Bahan baku yang telah diterima di gudang, selanjutnya akan diproses dalam mesin-mesin produksi untuk diolah menjadi barang jadi Setiap mesin mulai dari mesin-mesin produksi utama sampai mesin-mesin pendukung produksi dan pengemasan produk secara periodic agar kondisi mesin-mesin tersebut tetap sesuai dengan hasil yang diharapkan.
b.    Pengawas Karyawan. Pengawasan ini dilakukan oleh para petugas produksi terhadap operator mesin.  Ketelitian tenaga kerja dan kedisplinan memiliki peran penting. Dengan demikian, pengawasan terhadap tenaga kerja dapat memperkecil kesalahan proses produksi akibat factor manusia.
c.    Pemeriksaan Hasil Produksi. Pemeriksaan atas hasil produksi untuk mengetahui apakah produk sesuai dengan rencana ukuran dan mutu atau tidak. Bila produk jadi sesuai dengan bentuk, ukuran, dan mutu yang direncanakan maka produk-produk tersebut dapat digudangkan. Selanjutnya dipasarkan (didistribusikan). Namun bila terdapat barang yang cacat maka barang tersebut harus dibuang atau re­made.
d.      Pengawasan Pengepakan/Pembungkusan. Bungkus dapat merupakan alat untuk melindungi barang agar tetap dalam kondisi sesuai dengan mutu. Cara membungkusnya harus mengikuti standar bungkus tertentu. Bila tidak, barang dapat saja rusak waktu sampai di tangan konsumen. Hal terakhir ini harus dihindarkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar